--
--





Ritual pesta giling Pabrik Gula (PG) Sragi, berlangsung semarak dan penuh sakral. Sepasang pengantin Joko Bagus Prasetio dan Sri Setiowati ditandu dan diarak warga kemudian dikorbankan dengan dimasukkan ke dalam mesin giling. Kedua pengantin ini telah dinikahkan Jumat sore (18/5).
Begitu dikorbankan, tubuh sepasang pengantin muda itu pun hancur dilumat mesin penggiling. Darah pun membasahi mesin penggiling. Namun ratusan masyarakat yang berada di ruangan itu tampak gembira. Tak satu pun di antara pengunjung yang menitikkan air mata.

Mereka bahkan nampak berbahagia, sebab prosesi pengorbanan bisa berjalan dengan lancar. Sehingga ada harapan musim giling tahun ini berjalan dengan sukses dan aman.

“Jika sepasang pengantin itu sulit dimasukkan ke dalam mesin giling, biasanya pertanda buruk. Seperti tahun kemarin, ada karyawan yang meninggal. Namun kali ini kedua pengantin itu mudah digiling. Semoga pengorbanan kami diterima dan musim giling bisa berjalan dengan baik,” ujar Slamet (30), warga Sragi.

Menurut cerita, ketika zaman kolonial, sepasang pengantin yang dikorbankan itu adalah benar-benar manusia. Namun, saat ini sepasang pengantin itu cuma replika patung yang terbuat dari tepung ketan. Darah yang keluar terbuat dari gula merah.

“Menurut cerita, zaman dulu setiap musim tebang dan giling, PG Sragi mengorbankan dua orang manusia. Namun tumbal itu sekarang berupa manusia yang terbuat dari tepung ketan,” jelas Kundarto, pengusaha tebu.

Wayang kulit
Pada malam hari, pesta giling disemarakkan dengan pentas wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono dari Tegal dengan lakon ‘Makrifat Dewa Ruci’. Ribuan masyarakat nampak antusias menikmati pertunjukan wayang itu hingga Minggu dini hari.

Malam itu, Ki Enthus tampil dengan penuh improvisasi, sehingga banyak masyarakat yang meskipun tidak mengerti wayang, tak beranjak dari tempat duduknya.

Pesta giling juga mendatangkan rejeki bagi para pedagang dan masyarakat sekitar. Ribuan pedagang tiban menggelar barang dagangannya di sekitar PG Sragi. Sehingga suasana malam itu sangat meriah. Para pemuda setempat pun panen dengan membuka jasa parkir

--
3

Untuk mendapatkan penghasilan tambahan ada empat cara yang bisa Anda lakukan. Yakni bekerja pada orang lain, bekerja sendiri dengan mengandalkan keahlian, membuka usaha sampingan, atau melakukan investasi.
Dari keempat hal tersebut, membuka usaha sampingan biasanya merupakan cara yang cukup baik untuk mendapatkan peng-hasilan tambahan. Dengan membuka usaha sampingan, pertama-tama Anda mungkin harus terlibat penuh didalamnya. Tapi lama kelamaan, bila usaha itu besar, Anda bisa menyerahkan pengelolaannya pada orang lain, sehingga Anda bisa punya lebih banyak waktu. Sementara pemasukan terus berjalan.
Bandingkan dengan apabila Anda bekerja pada orang lain atau bekerja sendiri dengan mengandalkan keahlian. Bekerja pada orang lain jelas Anda harus mengikuti jam kerja yang disyaratkan. Sedangkan bekerja sendiri dengan mengandalkan keahlian, biasanya Anda bisa menentukan waktu kerja Anda sendiri, tapi tetap saja Anda akan sibuk

PENGHASILAN BISA BESAR
Jangan salah kira, usaha sampingan, apabila Anda jalankan dengan sungguh-sungguh bisa memberikan hasil yang sama ¬ bahkan lebih besar ¬ dibanding bila Anda bekerja dan mendapatkan gaji.
Saya pernah memperhatikan tukang sate yang berjualan di dekat rumah saya. Setiap hari, dari jam 17.00 - 24.00 (7 jam kerja), ia bisa menjual sekitar 250 tusuk sate ayam. Kalau satu tusuk dihargai Rp 400, maka ini berarti ia mendapatkan Rp 100 ribu sehari. Dalam sebulan, ia bisa bekerja sekitar 25 hari. Ini berarti pemasukannya sebulan mencapai Rp 2,5 juta. Saya pernah tanya berapa sih keuntungannya dari Rp 2,5 juta itu? Dia bilang sekitar 60 persen. Ini berarti keuntungannya adalah Rp 1,5 juta setiap bulan. Itu belum termasuk keuntungan dari penjualan lontongnya.
Tentu saja Anda tidak harus jadi penjual sate bila Anda memang tidak mau. Anda bisa membuka usaha lain yang mungkin lebih Anda kuasai seluk-beluknya. Prinsipnya di sini adalah apa pun usahanya, kalau Anda jalankan dengan serius, hasilnya bisa besar.
Pada awalnya yang namanya usaha mungkin tidak akan selalu berjalan lancar. Penghasilannya mungkin belum seberapa. Tapi itu karena usaha Anda mungkin belum dikenal orang banyak. Namanya juga masih baru. Lama kelamaan, seiring dengan makin dikenalnya usaha Anda, usaha Anda pasti akan mulai berkembang, sehingga hasil yang Anda dapatkan makin besar pula.
Tukang sate tadi misalnya. Saya yakin, pertama kali ia membawa dagangannya, orang mungkin masih ragu-ragu untuk mencoba satenya, karena orang baru pertama kali melihat tukang sate ini. Tapi lama kelamaan, orang mulai memesan satenya, dan akhirnya orang ini identik dengan sate. Setiap kali ia lewat di depan rumah saya, saya langsung teringat akan satenya. Itu bukti bahwa usaha apa pun membutuhkan pengenalan.
Orang harus kenal lebih dulu dengan usaha Anda, apa pun usaha itu. Entah toko, entah restoran kecil, entah usaha jahitan. Mungkin pengenalannya makan waktu satu tahun, dua tahun, atau mungkin hanya beberapa bulan, tergantung bagaimana promosi Anda. Setelah kenal, barulah selebihnya tergantung pada kualitas produk Anda. Bila sekali saja konsumen tak suka, seterusnya mereka kapok membeli produk Anda. Apa pun jenisnya. Karena itu, Anda juga harus menjaga kualitas produk agar sesuai keinginan konsumen.

TIDAK HARUS MENINGGALKAN PEKERJAAN
Siapa bilang bahwa Anda harus meninggalkan pekerjaan tetap Anda sekarang bila Anda menjalankan usaha Anda? Anda tidak harus meninggalkan pekerjaan tetap Anda. Anda bisa menjalankan usaha Anda sambil Anda tetap bekerja di pekerjaan Anda sekarang.
Hitung-hitung, Anda nantinya akan punya pendapatan yang dobel kan? Pertama-tama, mungkin pendapatan usaha Anda masih jauh lebih kecil dibanding gaji dari pekerjaan Anda. Tetapi lama-lama, seiring dengan makin dikenalnya usaha Anda, usaha Anda akan makin maju, dan pendapatan usaha Anda siapa tahu akan meningkat dan bisa menyamai gaji Anda?
Kemudian, siapa tahu juga pendapatan usaha Anda bisa meningkat lagi dan melebihi gaji Anda? Saya banyak melihat contoh orang yang merintis usaha sambil tetap mempertahankan pekerjaannya. Lama-lama ketika usahanya makin sukses, pendapatan dari usahanya meningkat, dan jumlahnya jauh melebihi gajinya. Sehingga ia memiliki pilihan apakah ia akan mempertahankan kedua pendapatannya, atau meninggalkan pekerjaannya dan terjun total 100 persen ke dalam usahanya dengan harapan agar penghasilan dari usahanya bisa makin besar.
Bagi Anda yang menjadi ibu rumah tangga dan hanya suami yang bekerja, mungkin bisa lebih enak lagi. Anda merintis usaha Anda, sementara suami Anda tetap mendapatkan gaji dari pekerjaannya. Masing-masing dari Anda sekarang menghasilkan pendapatan bagi keluarga. Bukan begitu?

SIAP MELUANGKAN WAKTU
Kalau Anda menjalankan usaha Anda sambil masih tetap bekerja, maka Anda harus siap meluangkan waktu. Bagi Anda yang menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga, Anda harus siap menyisihkan sekitar ¬ mungkin ¬ 4 jam setiap hari untuk mengurus usaha baru Anda. Bagi Anda yang juga bekerja di kantor, mungkin Anda harus siap menjalankan usaha Anda pada malam hari. Terserah Anda. Yang jelas, Anda harus memiliki komitmen untuk mau menjalankan usaha Anda, dan jangan kaget kalau nanti Anda akan lebih capek dari biasanya. Ini wajar, karena Anda menjalankan dua pekerjaan sekaligus kan?
Tapi apa yang membuat Anda mau lebih capek dari biasanya? Apa yang membuat Anda mau repot-repot menjalankan usaha Anda? Ini karena Anda ingin agar usaha Anda bisa berkembang kelak dan pengelolaannya bisa Anda serahkan ke anak buah Anda sehingga Anda bisa punya lebih banyak waktu untuk keluarga Anda kelak sementara tetap men-dapatkan penghasilan. Jadi, Anda investasi waktu (mau lebih sibuk) sekarang, dengan harapan agar Anda mendapatkan waktu yang lebih banyak kelak. Jadi, sesibuk apa pun sekarang, kenapa Anda tidak luangkan waktu untuk merintis sebuah usaha?

PERLU DUKUNGAN KELUARGA

Minta dukungan dari keluarga Anda. Kalau perlu, ajak suami Anda untuk ikut membantu Anda. Libatkan suami Anda dari awal. Dengan demikian, suami Anda bisa ikut berperan dalam usaha Anda. Dukungan suami itu penting lo. Banyak usaha rumahan yang gagal karena tidak adanya dukungan suami.
Bukan berarti Anda tidak akan berhasil dalam usaha Anda bila tidak didukung suami, tapi memang akan sangat membantu kalau suami Anda ikut mendukung usaha Anda kan? Kalau perlu, jangan katakan pada suami bahwa ini adalah usaha Anda. Katakan padanya bahwa ini adalah usaha keluarga, bukan usaha Anda. Kelak kalau usaha ini besar, suami Anda bisa ikut terlibat di dalamnya. Bukankah akan mengasyikkan bila suami-istri bekerja bersama membangun usaha keluarga?

TIDAK HARUS SEKOLAH TINGGI
Apakah Anda adalah salah satu dari mereka yang tidak mengenyam sekolah tinggi? Apakah Anda cuma lulusan SMP? Apakah Anda cuma lulusan SMEA? Atau apakah Anda sama sekali tidak pernah sekolah dan hanya punya pengalaman?
Baca ini: Anda tidak harus mengenyam sekolah tinggi lebih dulu untuk bisa membuka usaha dan berhasil dalam usaha Anda. Kita sudah sering mendengar dan melihat dengan mata kepala sendiri bahwa ada banyak orang berhasil dalam membangun usahanya dari nol, meski tidak memiliki pendidikan tinggi. Liputan di NOVA, baik rubrik Profil maupun Peristiwa, sering menampilkannya.
Apa resepnya sehingga mereka bisa berhasil? Ketekunan dan motivasi untuk bisa berhasil. Yang lebih penting, ia ¬ walaupun tidak sekolah tinggi ¬mau belajar. Belajar tidak harus ditempuh dengan sekolah. Anda bisa belajar dari pengalaman Anda, dari buku, dan dari pengalaman orang lain (baik keberhasilan maupun kegagalannya). Satu lagi, mereka mau memulai usahanya dari kecil lebih dulu, sebelum lama-lama usaha itu menjadi besar. Percayalah, Anda punya kesempatan yang sama dengan saya, dan dengan orang yang lain untuk bisa berhasil, walaupun Anda tidak memiliki pendidikan tinggi sekalipun.
Jadi tunggu apa lagi? Tetapkan tekad untuk membuka usaha sampingan. Sekarang juga.
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 675/XIII

--
0

Tuhan yang Mahabaik memberi kita ikan, tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya. Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat, mungkin kamu tidak akan pernah mulai.Mulailah sekarang... mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.
Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai, tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.

Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan, tetapi kehidupan lajang tidak memiliki kesenangan.
Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kamusetengah terpejam sesudahnya.

Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.

Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah....hati seorang wanita .
Begitu juga Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga

Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.
Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.


Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan, tapi Jangan pernah
menyesal untuk bertemu dengan orang lain... tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah.
Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kamu tidak bisa melihat keduanya..

Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan ,kegunaannya terletak pada penerapan yang benar, orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal, sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.

Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja, tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.
Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah.
Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita
adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.

Kamu tak bisa mengubah masa lalu....tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan
mengkhawatirkan masa depan .

Bila Kamu mengisi hati kamu .....
dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,
Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.

Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan
dan hari esok tanpa rasa takut,
berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses

--
0

Konflik berdarah di makam Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad menyisakan suatu kenyataan tersendiri di hati umat Islam. Umat Islam seperti terkesima ketika di era yang disebut reformasi saat ini, ternyata paradigma orde baru masih bercokol di logika pemegang kekuasaan.

Logika itu seperti menyatakan bahwa umat Islam dan simbol-simbol keislaman tidak bernilai apa-apa ketika berhadapan dengan apa yang mereka sebut dengan pembangunan. Ketika itu dianggap menjadi penghalang, lagi-lagi logika orde baru bilang, jalan kekerasan merupakan pilihan efektif. Logika itulah yang menyegarkan kembali bayang-bayang tragedi Tanjung Priok di era delapan puluhan.

Seperti yang diucapkan para pengacara ahli waris makam Habib Hasan Al-Haddad, ada sejumlah kejanggalan dalam konflik berdarah itu. Suhendri Hasan misalnya, menyatakan bahwa instruksi gubernur nomor 132 yang menjadi dasar operasi penertiban itu ditandatangani oleh wakil gubernur.

”Bagaimana mungkin sebuah surat yang bernama instruksi gubernur, kok ditandatangani oleh wakil gubernur,” ucap Suhendri kepada wartawan ketika konflik itu sedang berlangsung, Rabu kemarin.

Anehnya lagi, masih menurut Suhendri, penertiban ditujukan kepada properti milik orang lain. Setidaknya, masih dalam sengketa. Dan bukan sebuah kebetulan, properti yang ditertibkan itu adalah simbol sejarah Islam Jakarta yang nilainya begitu berharga untuk pendidikan generasi mendatang.

”Kalau yang bersengketa ahli waris makam dengan Pelindo, kenapa aparat pemda yang main gusur,” tegas Suhendri saat itu.

Kedua, apa yang disampaikan kuasa hukum ahli waris,Yan Juanda, mengejutkan banyak pihak di forum dialog pemda dan ulama kemarin. Menurutnya, janji-janji PT Pelindo terhadap renovasi dan pemeliharaan makam bukan satu dua kali. Tapi sering dan selalu diingkari.

Tidak heran jika janji-janji PT Pelindo di forum dialog itu masih menyisakan tanda tanya tersendiri di ormas Islam yang hadir. Benarkah ada keseriusan dan keberpihakan terhadap properti yang menjadi simbol umat Islam, khususnya warga Jakarta.

Dari konflik yang sempat menoreh luka lama umat Islam terhadap penguasa ini, mengundang sebuah tanda tanya tersendiri untuk umat Islam Indonesia. Sudah berubahkah sebenarnya paradigma kekuasaan di era reformasi saat ini terhadap pemberdayaan umat Islam yang menjadi pewaris sah negeri inI? mnh

--
0
--
0